Kamis, 09 April 2015

Mengatasi Masalah Anak yang Malas Belajar

Apakah anak Anda malas belajar? Apakah Anda mengetahui cara mengatasi anak malas belajar ? Ingat! belajar merupakan salah satu kegiatan anak yang bermanfaat untuk memperluas wawasan, mengenal keterampilan anak. Jika anak Anda terlihat kurang bergairah dalam belajar, maka Anda atau guru harus berfikir kreatif untuk memancing gairah dia dalam belajar. Salah satunya sedangan mengganti suasana belajarnya.
Berikut 4 tempat belajar yang Anda harus ketahui untuk merubah suasana belajar anak:
  1. Belajar di rumah
Jika anak Anda belajar di rumah hubungan antara keluarga dan anak akan lebih dekat. Orang tua bertugas membimbing dan memantau anak Anda ketika belajar, anak harus fokus pelajaran dan dapat manajemen waktu untuk istirahat.
  1. Belajar di tempat formal (sekolah)
Sekolah adalah tempat belajar yang terstruktur dengan tingkatan jenjang tertentu. Di Indonesia belajar secara formal diwajibkan untuk anak hingga SMA.
  1. Belajar di tempat informal (kursus, seminar, workshop)
Belajar secara informal biasanya untuk memperkuat pelajaran formal di sekolah. Selain itu bisa juga untuk mengasah kemampuan anak yang tidak didapatkan di sekolah formal, misalnya: pengetahuan pendalaman tentang piano, gitar, bela diri dan lain sebagainya.
  1. Belajar bisa kapanpun dan dimanapun
Belajar sejatinya bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun, misalnya anak Anda lebih menyukai tempat alam yang indah, melihat pemandangan, dan lebih mendekatkan kepada lingkungan.
Peranan guru sangat penting sekali untuk mencari solusi atau cara mengatasi anak malas belajar. Dan jangan lupa Anda harus sering berkomunikasi dengan anak, untuk mengetahui kenapa dia malas belajar. Berikut tips cara mengatasi anak malas belajar, antara lain:
  1. Orang tua atau guru memberi pesan “belajar yang baik dan benar, kenali dan terus berlatih keterampilan yang anak miliki, ajak anak Anda untuk bermimpi dan mewujudkan”. Agar anak berpikir untuk berusaha dan termotivasi menjadi orang lebih baik.
  2. Orang tua memberikan buku bermanfaat kepada anak agar dia gemar membaca dan belajar. Ajaklah anak untuk berpikir terbuka dan dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
  3. Anak Anda harus mengenal manajemen waktu. Misalnya terdapat waktu belajar, bermain, istirahat, makan, dan lain-lain
  4. Orang tua atau guru lebih sering berkomunikasi dengan anak agar menjaga hubungan

Pahami Cara Belajar Anak 
Setiap anak memiliki cara belajar yang berbeda. Orangtua perlu secara rinci memahami kondisi terbaik anak untu memahami sesuatu. Hal ini perlu dilakukan guna memastikan bahwa anak sebenarnya mampu dengan adanya stimulan suasana atau kondisi tertentu. Orangtua tidak perlu memaksakan cara belajar yang dianggap oleh orangtua adalah benar. Anak perlu dituntun dan diajak berdiskusi menemukan cara belajar yang membuat mereka nyaman.

Bekerjasama dalam Belajar
Banyak orangtua yang mengerjakan tugas sekolah anak. Hal ini bukanlah hal baik dalam proses belajar. Anak yang terbiasa untuk melakukan hal ini secara tidak langsung mengajarkan anak ketergantungan terhadap orang lain dan kurang bertanggungjawab. Orangtua hanya perlu menjadi teman belajar, bukan sebagai pengawas dan orang yang memaksakan kehendak terhadap anak.  Ambillah peran sebagai teman belajar. Pecahkan masalah belajar, seperti kesulitan menalar matematika, dengan bersama-sama. Ajarkan anak secara perlahan.

Bangun Suasana Belajar
Suasana belajar yang nyaman membuat anak lebih giat dalam belajar Sebaliknya situasi tidak nyaman saat belajar tidak hanya membuat anak sulit memahami, tetapi juga membubat anak takut. Orangtua yang baik dapat memfasilitasi anak untuk menemukan suasana terbaik. Faktor dukungan keluarga menjadi vital dalam proses ini. Sebisa mungkin orangtua dapat terlibat dalam proses belajar, tetapi tidak dengan tujuan membuat ketergantungan pada anak.

Jauhkan anak dari Rasa Frustrasi 
 Frustrasi dapat terjadi pada siapa pun, termasuk anak. Suasana tidak nyaman, tegang dan penuh ketakutan akan menjadi pencetus anak untuk mengalami frustrasi. Proses memahami pelajaran akan menjadi kian sulit saat orangtua tidak kooperatif dan cenderung memaksa anak. Frustrasi menghambat anak untuk menalar dan belajar lebih lama. Orangtua perlu membantu anak menemukan jawaban atas rasa frustrasi ini. Anak perlu dijauhkan dri rasa putus asa dan frustrasi untuk memaksimalkan hasil belajar. Membantu belajar, membuatkan kegiatan penyela belajar adalah beberapa deret hal yang dapat dilakukan.